Rabu, 19 November 2008

Lebih Barat Dari Barat

Lucu juga, mentertawakan diri sendiri yg sangat inferiority complex..
Pernahkah ketika anda masih SMA pergi ke Club atau Diskotik?.. saya pernah! dan bangga banget!
Pernah ke New York City?.. my city! tapi bete ama bouncer-nya gak boleh masuk gara-gara umur waktu itu masih 20 lebih 9 bulan! Damn, I Love Indonesia, lebih bebas!

Sapa bilang Amerika negara bebas??? Pernahkan anda melihat (atau merasakan sendiri) sekelompok anak muda minum bir?... wah bukan pemandangan anehdi parkiran Circle K Bandung! every single store! Tau Texas?.. Tau! Kota yang ngga boleh minum alkohol sembarangan kan? mending di Bandung, atau di Jakarta, mau mabok sambil nyetir juga boleh!

Pernahkah anda membeli majalah yang porno, setengah porno -apapun sebutannya- yang covernya adalah wanita berbikini dengan headline 7 Trik Liar Di atas Ranjang?
Kupu Kupu Malam Kota Solo dan majalah yang setiap edisinya tidak pernah luput dari kata Mr. Happy? ...

Ngga tuh (Boong!! Liat ada apa di bawah kasur? yang diumpetin di lemari? Bagasi mobil belakang)..
Di mana anda beli majalah Playboy? atau majalah sejenis itu?.. sebelum ke kantor di tukang koran, dan bangga banget punya playboy karena ngga usah subscribe kaya di Amerika, aneh padahal negara USA produsen-nya kok mereka ribet banget sih, harus liatin ID segala?

di Indonesia di emperan juga ada, di mana aja yang penting hatibangga! Siapa yang bangga ada majalah Playboy Indonesia? Siapa yang bangga dengan Cosmopolitan Indonesia? .. Ya orang Indonesia, mereka bangga! Playboy pertama di Asia Tenggara!! (tapi kok di Malaysia malah ngga ada, malahan di Singapore majalah sekelas Cosmopolitan aja dibredel? mereka bodo banget deh)

Kita seneng deh mengadopsi semua hal dari luar negeri!
Siapa yang suka nonton plagiatnya Saturday Night Live?... Gila lucu banget ya? Lucu mana dengan Indonesia yang suka niru?

Siapa yang BENCI Amerika???... KITAAA ORANG INDONESIA BENCI banget Amerika, makanya kita memilih dan senengggg banget minum Pepsi, Beli MC.D, Pake HaPe Motorola, Nonton film Hollywood, Beli I-Pod, Ngopi di Starbucks, Nonton Desperate Housewives, Ikutan Test TOEFL ..

Siapa benci Eropa? dan hal yang kebarat-baratan? ...
Kita deh sebagai Orang Indonesia, makanya kita belanja di Mall yang gaya eropabanget, Belanja baju di Mango, Makan Steak, Melakukan free sex biar kaya James Bond dan Matahari (anda pasti tau dong siapa dia kalau anda bisa berkomentar tentang RUU
APP) ..

kita juga sebel banget dengan hal yang
kebarat-baratan apalagi eropa, makanya kita pake handphone Nokia dan mobil BMW ..

Mau ngga jadi tuan rumah Miss Universe?... DI INDONESIA??? KAPAN??? SERU BANGET TUH!!! aduh banyak cewek kece pake bikini. Udah malem finalnya di Indonesia aja, daripada di amerika kan udah ditolak, di Puerto Rico kan kemaren males jadi tuan rumah, lagian bukannya sekarang Tuan Rumah Miss Universe sedang dilempar ke negara miskin dan third world karena dianggap basi ama Amerikanya sendiri??

Indonesia sih pasti seneng banget dan bangga banget jadi buangan tuan rumah Miss Universe!
Pilih masuk AFI atau jadi juara Olimpiade Fisika? ...
AFI dong, kondang bo! kalau bisa semua masukreality show!

Olimpiade Fisika ngapain? paling direkrut ama Singapore atau Jerman, duh pendidikan itu ngga penting di Indonesia .. yang penting outlook, mudah membual, nepotisme.. kalau mau terlihat berpendidikan berlagak sok pinter aja.. asal lo bisa bual tentang playboy, RUU APP, meski belum tentu bener, yang penting ngomong!

Suka Infotainment? ... duuh kita sebagai orang Indonesia tuh seneng banget gila kalau ngomongin orang yang jelek-jeleknya.. Kita selalu haus dengan terbukanya Aib, daripada kaya Singapore yang malah bangga dengan National Geographic? apa gunanya?

Kalau E! chanel suka?.. duh cable masih jarang sih di Indonesia,di Pedesaan belom masuk.. jadi kita ngga tau.. lagian acaranya ngga mutu ya ngomongin artis dari sisi glamour dan kreatifnya doang, kurang ngomongin aib!

Cinta Produk Indonesia?.. duh Soeharto banget sih jamannya ACI, gihke malaysia aja yang produk lokalnya lebih kepake dari pada Pierre Cardin, Hugo Boss, Esprit, U2 ..

kita lebih suka negara kita "terjajah" dan dibanjiri produk asing ..emang kita Jepang yang produktif? lebih hebat kita dong, Indonesia yang selalu konsumtif tanpa jadi produktif, ampe minyak aja impor .. kita negara terkaya di dunia!

Bisa menari atau menyanyi khas Indonesia?..bisa, aku bisa breakdance dan ngerap pake bahasa Indonesia Apa itu Indonesia?.. Jawa minus Jawa Barat selebihnya negara tetangga,presiden jawa, menteri jawa, pejabat militer jawa,yang bukan orang Indonesia ngga boleh jadi presiden

Jakarta itu apa?.. Ibu Kota, pusat ekonomi, pusat bisnis, pusat pemerintahan, pusat indutrsi, pusat belanja, pusat hiburan, semua terpusat disini deh, ada Taman Mini Indonesia juga makanya untuk apa peduli ama Indonesia yang luas? yang mini-mini aja dulu ..

Tau fungsi dari New York City, Washington D.C, Los Angeles (Hollywood),Nebraska, Texas di Amerika? ..
aduh maaf pengetahuan kita terbatas, emang apaan sih? lagian kita tuh benci banget Amerika meski kita baca Playboy (dijawab dengan muka malu)

Dimana letak Bali?.. deket Indonesia
Apa arti Bhineka Tunggal Ika? .. biar beda dipaksa satu! tidak ada perbedaan yang ada penyatuan, negara hebat kan bisa mempersatukan yang beda ??

WOW Ada apa di program TV Indonesia selain beritanya?.. ada acara yang semua acaranya bisa didapet di TV-TV lain, pokoknya sejenis semua, ya Bhineka Tunggal Ika tadi.. kita kan lebih peduli rating (ssst! jangan bilang-bilang orang ya, tapi kita selalu punya pembenaran yang bisa bikin orang percaya kok)..

makanya orang Indonesia pinter-pinter kan? bisa menjadi negara yang melesat padahal ngga punya landasan .. Siapa sih yang bisa jadi PuteriIndonesia?.. Itu loh yang bisa bilang negara Indonesia memiliki keanekaragaman budaya! pinter banget kan dia jawab kaya gitu? dia berpikir keras bahwa cuma Indonesia yang punya keanekaragaman budaya.. negara lain emang ada?

eh .. atau si Puteri belum pernah ke baca buku? dia hobby dandan sih! atau si Puteri belum pernah ke keluar negeri ya? nah makanya dia disebut Puteri Indonesia yang Indonesia banget!

Minggu, 16 November 2008

Hidup Cukup

Bang Uki telah lebih dari 20 tahun berdagang nasi uduk di pinggir Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Uduk yang sungguh enak. Tiap pagi puluhan orang antre untuk makan di tempat atau dibawa pulang. Paling lama dua jam saja seluruh dagangan Bang Uki-ada empal, telur, semur daging, tempe goreng-ludes habis. Begitu setiap hari, 20 tahun lebih.

Pertengahan 1980-an, ekonomi Orde Baru tengah menanjak ke puncak ketinggiannya. Bang Uki, dengan ritme stabil batang pohon cabai yang terus berproduksi, belanja pukul satu dini hari, masak mulai pukul dua, berangkat pukul empat, dan seusai subuh telah menggelar barang dagangnya. Tepat jam tujuh pagi, semua tuntas. Pukul sepuluh, ia sudah nongkrong di teras rumah, lengkap dengan kretek, gelas kopi, dan perkutut. "Tinggal nunggu lohor," tukasnya pendek.

Berulang kali pertanyaan bahkan desakan untuk membuka kios terbukanya hingga lebih siang sedikit ditolak Bang Uki. "Buat apa?" tukasnya. "Gua udah cukup. Anak udah lulus es te em. Berdua bini gua udah naik haji. Apalagi?" Pernah sekali penulis jumpai ia sedang memasak di rumahnya. Langit di luar masih gelap. Kedua mata Bang Uki terpejam. Tangan- nya lincah mengiris bawang merah. Saya menegur. Tak ada reaksi. "Abah masih tidur," istrinya balas menegur.

Kini, 15 tahun kemudian, Bang Uki sudah pensiun. Wajahnya penuh senyum. Hidupnya penuh, tak ada kehilangan. Kami yang kehilangan, masakan sedap khas Betawi. Kami sedikit tak rela. Bang Uki terlihat begitu ikhlasnya. Wajahnya terang saat ia dimandikan untuk kali terakhirnya. Dua jam berdagang, enam jam bekerja, telah mencukupkan hidupnya.

Dan Bang Uki tidak sendiri. Nyi Omah juga tukang uduk di Pasar Jumat, Pak Haji Edeng tukang soto Pondok Pinang, pun begitu. Tukang pecel di Solo, gudeg di Yogya, nasi jamblang di Cirebon, atau bubur kacang hijau di Bandung, juga demikian. Mereka yang bekerja dan berdagang untuk mencukupi kebutuhan hidup. Jika telah cukup, untuk apa bekerja lebih. Untuk apa hasil, harta atau uang berlebih? "Banyak mudaratnya," kilah Pak Haji Edeng.

Mungkin. Apa yang kini jelas adalah perilaku bisnis dan ekonomi tradisional negeri ini ternyata mengajarkan satu moralitas: hidup wajib dicukupi, tetapi haram dilebih-lebihkan. Berkah Tuhan dan kekayaan alam bukan untuk kita keruk seorang. Manusia adalah makhluk sosial. Siapa pun mesti menenggang siapa pun.

Alternatif kapitalisme
Moralitas berdagang "Bang Uki" tentu bertentangan dengan apa yang kini menjadi moral dasar perekonomian material- kapitalistik. Di mana prinsip laissez faire atau free will dan free market digunakan tak hanya untuk memberi izin bahkan mendesak setiap orang untuk "mendapatkan sebanyak-banyaknya dengan ongkos sesedikit mungkin". Satu spirit yang nyaris jadi kebenaran universal dan hampir tak ada daya tolak atau daya koreksinya.

Dan siapa pun mafhum dengan segera, prinsip dan moralitas ekonomi modern itu bukan hanya melahirkan orang-orang yang sangat kaya, bahkan keterlaluan kayanya (semacam pembeli Ferrari seharga Rp 5 miliar yang mubazir di Jakarta yang macet), tetapi juga sejumlah besar orang yang hingga kini tak bisa menjamin apakah ia dapat makan atau tidak hari ini.

Moralitas kapitalistik hanya menyediakan satu jalur sosial berupa filantrofisme, yang umumnya hanya berupa "pengorbanan" material yang hampir tiada artinya dibanding kekayaan bersih yang dimilikinya. George Soros, misalnya, dengan kekayaan 11 miliar dollar AS (hampir sepertiga APBN Indonesia), mengeluarkan 400 juta dollar (hanya sekitar 4 persen atau setara dengan bunga deposito) untuk berderma dan menerima simpati global di sekian puluh negara.

Dan siapa peduli, bagaimana seorang Bill Gates, Rupert Murdoch, Liem Sioe Liong atau Probosutedjo menjadi begitu kayanya. Moralitas dasar kapitalisme di atas adalah dasar "legal" untuk meng- amini kekayaan itu. Betapapun, boleh jadi, harta yang amat berlebih itu diperoleh dari cara-cara kasar, telengas, ilegal bahkan atau-langsung dan tak langsung-dari merebut jatah rezeki orang lain.

Dan siapa mampu mencegah atau menghentikannya? Pertanyaan lebih praktisnya adalah: Siapa berani? Tak seorang pun. Hingga sensus mutakhir menyatakan adanya peningkatan jumlah harta orang- orang kaya dunia sebanding dengan peningkatan jumlah orang yang papa. Belahan kekayaan ini sudah seperti palung gempa yang begitu dalamnya.

Lalu di mana Bang Uki? Ia tak ada di belahan mana pun yang tersedia. Ia ada dan memiliki dunianya sendiri. Yang mungkin aneh, alienatif, marginal, tersingkir, luput, apa pun. Namun sesungguhnya, ia adalah sebuah alternatif. Bukan musuh, lawan, atau pendamping kapitalisme. Ia adalah sebuah tawaran yang membuka kemungkinan di tengah kejumudan (tepatnya ketidakadilan) tata ekonomi dunia saat ini.

Ekonomi cukup
Prinsip "hidup yang cukup" Bang Uki adalah landasan bagi sebuah "ekonomi cukup", di mana manusia tidak lagi mengeksploitasi diri (nafsu)-nya sendiri, juga lingkungan hidup sekitarnya. Ia mengeksplorasi potensi terbaiknya untuk memenuhi keperluan manusia, sebatas Tuhan-yang mereka percaya-menganjurkan atau membatasinya.

Bagaimana "cukup" itu didefinisi atau dibatasi, tak ada-bahkan tak perlu-ukuran dan standar. Seorang pengusaha dan profesional dapat mengukurnya sendiri dengan jujur: batas "cukup" bagi dirinya. Jika bagi dia dengan keluarga beranak dua, pembantu dua, tukang kebun, satpam atau lainnya, merasa cukup dengan sebuah rumah indah, dua kendaraan kelas menengah, mengapa ia harus meraih lebih? Mengapa ia harus melipatgandakannya?

Apalagi jika usaha tersebut harus melanggar prinsip hidup, nilai agama, tradisi dan hal-hal lain yang semula ia junjung tinggi? Andaikan, sesungguhnya ia mampu menghasilkan puluhan miliar tabungan, sekian rumah mewah peristirahatan bahkan jet pribadi, dapat dipastikan hal itu hanya akan menjadi beban. Bukan melulu saat ia berupaya meraih, tetapi juga saat mempertahankannya.

Bila pengusaha tersebut berhasil men- "cukup"-kan dirinya, secara langsung ia telah mengikhlaskan kekayaan lebih yang tidak diperolehnya (walau ia mampu) untuk menjadi rezeki orang lain. Ini sudah sebuah tindak sosial. Dan tindak tersebut akan bernilai lebih jika "kemampuan lebihnya" itu ia daya gunakan untuk membantu usaha atau sukses orang lain. Sambil menularkan prinsip "ekonomi cukup", ia akan merasakan "sukses" atau kemenangan hidup yang bernuansa lain jika ia berhasil membantu sukses lain orang dan tak memungut serupiah pun uang jasa.

Maka, secara langsung satu proses pemerataan demi kesejahteraan bersama pun telah berlangsung. Palung atau sen- jang kekayaan pun menipis. Kesempatan meraih hidup yang baik dapat dirasakan semua pihak. Pemerintah dapat bekerja lebih efektif tanpa gangguan-gangguan luar biasa dari konflik-konflik yang muncul akibat ketidakadilan ekonomi.

Dan seorang pejabat, hingga presiden sekalipun, dapat pula mendefinisikan "cukup" baginya: jika seluruh kebutuhan hidupku, hingga biaya listrik, gaji pembantu hingga pesiar telah ditanggung negara, buat apalagi gaji besar kuminta? Moralitas seperti ini adalah sebuah revolusi. Dan revolusi membutuhkan keberanian, kekuatan hati serta perjuangan tak henti.

Maka, "cukuplah cukup". Kita sederhanakan sebagai prinsip hidup/ekonomi yang "sederhana". Kian sederhana, maka kian cukup kian sejahteralah kita. Ukurannya? Yang paling sederhana, usul saya: semakin tinggi senjang jumlah konsumsi dibanding jumlah produksi kita sehari-hari, makin sederhana, makin cukup dan sejahteralah kita.
Jika Anda mampu membeli Ferrari, mengapa tak mengonsumsi Mercedes seri E saja, atau Camry lebih baik, atau Kijang pun juga bisa. Dan dana lebih, bisa Anda gunakan untuk tindak-tindak sosial, untuk membuat harta Anda bersih, aman, dan hidup pun nyaman penuh senyuman.

Beranikah Anda? Berani kita? Tak usah berlebih, kita cukupkan saja.

Senin, 13 Oktober 2008

Paulus vs Murid Yesus

Paulus vs Murid Yesus
Paham Trinitas hanyalah salah satu paham yang berkembang di masyarakat pada abad-abad awal Masehi. Paham lain yang juga berkembang adalah paham Unitas (Tauhid) yang pada abad keempat dibela oleh Arius dan para pendukungnya. Lalu mengapa Kaisar Konstantin memilih Trinitas? Apakah karena Trinitas itu adalah kebenaran sejati? Melihat latar belakang Kaisar yang pagan, kami tidak heran jika kaisar lebih memilih Trinitas daripada Unitas.
Apakah Unitas baru lahir pada abad keempat? Pada abad keempat, diketahui adanya pertentangan antara pendukung Unitas dan para pendukung Gereja Pauline. Di jalan-jalan, orang ramai mempermasalahkan apakah anak sama dengan Bapa? Jika seseorang bertanya kepada pedagang di pasar berapakah harga barang ini? Dikatakan oleh pedagang, “Bukankah Bapa lebih besar dari anak?” Hal ini adalah kiasan atas betapa meluasnya perdebatan antara pendukung Trinitas dan Unitas saat itu.
Pertentangan ini sudah ada sejak awal berdirinya Gereja Pauline/Kristen. Bukankah Anda mengetahui adanya pertentangan antara Paulus dan 12 murid Yesus? Bahkan Paulus menentang pewaris da’wah Yesus, yaitu Petrus (Matius 16:18; Galatia 2:11). Bahkan Paulus menyebut Barnabas sebagai orang yg mengikuti kemunafikan Yahudi (Galatia 2:13). Paulus melakukan pembunuhan karakter terhadap para penentangnya dengan penilaian subyektif terhadap perbuatan para penentangnya. Mirip sekali dengan tukang gosip yang suka membicarakan orang lain berdasarkan penilaiannya semata atas perbuatan orang yang ia gunjingkan.
Pada saat itu, juga telah berkembang ajaran bahwa Yesus tidak menghapus hukum Taurat, bahkan menggenapkannya. Siapa yang membawa paham dan ajaran seperti ini yang jelas-jelas bertentangan dengan paham yang dibawa Paulus? Tentu saja para murid Yesus yang setia menemani dan mendukung da’wah Yesus. Mereka adalah para murid Yesus yang ditentang dan difitnah oleh Paulus sebagai munafik karena mereka mengajarkan bahwa Yesus tidak disalib, bahwa Yesus tidak menghapus Taurat.
Apakah hanya ada satu pengajaran di zaman itu? Apakah hanya ada satu doktrin di zaman itu? Nyatanya tidak. Saat itu juga telah berkembang paham bahwa Yesus tidak disalib. Telah berkembang pengajaran Yesus yang asli. Tetapi Paulus ingin merebut jemaat 12 murid Yesus dengan berkata: “Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah mempesona kamu? Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan terang di depanmu?” (Galatia 3:1)
Apakah Paulus menyaksikan Yesus disalib? Apakah Paulus pernah melihat wajah Yesus sebelum ia mengaku telah dipilih Yesus dalam penampakan? Paulus tidak punya pengetahuan yang dapat dipertanggung-jawabkan dalam hal ini. Pengetahuan Paulus atas penyaliban Yesus adalah pengetahuan yang meragukan, karena dia sebenarnya tidak menyaksikan penyaliban Yesus. Dia tidak benar-benar tahu apakah Yesus itu benar disalib atau tidak. Dia hanya mendengar kabar saja bahwa Yesus disalib. Tetapi dia tidak menghiraukan kabar lainnya bahwa Yesus tidak disalib. Siapakah pembawa kabar (injil) yang lain itu? Siapakah yang dituduh telah menipu orang Galatia dengan mengajarkan bahwa Yesus tidak disalib? Para murid Yesus. Para murid Yesus telah mengajarkan ajaran Yesus, yang tentunya berbeda dengan pekabaran yang dibawa Paulus si Farisi dari Tarsus.
Pekabaran siapa yang Anda pilih, wahai ahli kitab? Pekabaran para murid Yesus, ataukah pekabaran Paulus yang kemudian didukung oleh Kaisar pagan?

Paulus dan Murid Yesus

Paham Trinitas hanyalah salah satu paham yang berkembang di masyarakat pada abad-abad awal Masehi. Paham lain yang juga berkembang adalah paham Unitas (Tauhid) yang pada abad keempat dibela oleh Arius dan para pendukungnya. Lalu mengapa Kaisar Konstantin memilih Trinitas? Apakah karena Trinitas itu adalah kebenaran sejati? Melihat latar belakang Kaisar yang pagan, kami tidak heran jika kaisar lebih memilih Trinitas daripada Unitas.

Apakah Unitas baru lahir pada abad keempat? Pada abad keempat, diketahui adanya pertentangan antara pendukung Unitas dan para pendukung Gereja Pauline. Di jalan-jalan, orang ramai mempermasalahkan apakah anak sama dengan Bapa? Jika seseorang bertanya kepada pedagang di pasar berapakah harga barang ini? Dikatakan oleh pedagang, “Bukankah Bapa lebih besar dari anak?” Hal ini adalah kiasan atas betapa meluasnya perdebatan antara pendukung Trinitas dan Unitas saat itu.

Pertentangan ini sudah ada sejak awal berdirinya Gereja Pauline/Kristen. Bukankah Anda mengetahui adanya pertentangan antara Paulus dan 12 murid Yesus? Bahkan Paulus menentang pewaris da’wah Yesus, yaitu Petrus (Matius 16:18; Galatia 2:11). Bahkan Paulus menyebut Barnabas sebagai orang yg mengikuti kemunafikan Yahudi (Galatia 2:13). Paulus melakukan pembunuhan karakter terhadap para penentangnya dengan penilaian subyektif terhadap perbuatan para penentangnya. Mirip sekali dengan tukang gosip yang suka membicarakan orang lain berdasarkan penilaiannya semata atas perbuatan orang yang ia gunjingkan.

Pada saat itu, juga telah berkembang ajaran bahwa Yesus tidak menghapus hukum Taurat, bahkan menggenapkannya. Siapa yang membawa paham dan ajaran seperti ini yang jelas-jelas bertentangan dengan paham yang dibawa Paulus? Tentu saja para murid Yesus yang setia menemani dan mendukung da’wah Yesus. Mereka adalah para murid Yesus yang ditentang dan difitnah oleh Paulus sebagai munafik karena mereka mengajarkan bahwa Yesus tidak disalib, bahwa Yesus tidak menghapus Taurat.

Apakah hanya ada satu pengajaran di zaman itu? Apakah hanya ada satu doktrin di zaman itu? Nyatanya tidak. Saat itu juga telah berkembang paham bahwa Yesus tidak disalib. Telah berkembang pengajaran Yesus yang asli. Tetapi Paulus ingin merebut jemaat 12 murid Yesus dengan berkata: “Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah mempesona kamu? Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan terang di depanmu?” (Galatia 3:1)

Apakah Paulus menyaksikan Yesus disalib? Apakah Paulus pernah melihat wajah Yesus sebelum ia mengaku telah dipilih Yesus dalam penampakan? Paulus tidak punya pengetahuan yang dapat dipertanggung-jawabkan dalam hal ini. Pengetahuan Paulus atas penyaliban Yesus adalah pengetahuan yang meragukan, karena dia sebenarnya tidak menyaksikan penyaliban Yesus. Dia tidak benar-benar tahu apakah Yesus itu benar disalib atau tidak. Dia hanya mendengar kabar saja bahwa Yesus disalib. Tetapi dia tidak menghiraukan kabar lainnya bahwa Yesus tidak disalib. Siapakah pembawa kabar (injil) yang lain itu? Siapakah yang dituduh telah menipu orang Galatia dengan mengajarkan bahwa Yesus tidak disalib? Para murid Yesus. Para murid Yesus telah mengajarkan ajaran Yesus, yang tentunya berbeda dengan pekabaran yang dibawa Paulus si Farisi dari Tarsus.

Pekabaran siapa yang Anda pilih, wahai ahli kitab? Pekabaran para murid Yesus, ataukah pekabaran Paulus yang kemudian didukung oleh Kaisar pagan?

Paulus dan Gnostik

Paulus dan Gnostik

Ditulis oleh artikelislami di/pada 15 April, 2008

Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah mempesona kamu? Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan terang di depanmu? (Galatia 3:1)

Apakah Paulus menyaksikan Yesus disalib? Apakah Paulus pernah melihat wajah Yesus sebelum ia mengaku telah dipilih Yesus dalam penampakan? Paulus tidak punya pengetahuan yang dapat dipertanggung-jawabkan dalam hal ini. Pengetahuan Paulus atas penyaliban Yesus adalah pengetahuan yang meragukan, karena dia sebenarnya tidak menyaksikan penyaliban Yesus. Dia tidak benar-benar tahu apakah Yesus itu benar disalib atau tidak. Dia hanya mendengar kabar saja bahwa Yesus disalib. Tetapi dia tidak menghiraukan kabar lainnya bahwa Yesus tidak disalib. Siapakah pembawa kabar (injil) yang lain itu? Siapakah yang dituduh telah menipu orang Galatia dengan mengajarkan bahwa Yesus tidak disalib? Para murid Yesus. Para murid Yesus telah mengajarkan ajaran Yesus, yang tentunya berbeda dengan pekabaran yang dibawa Paulus si Farisi dari Tarsus.

Pengetahuan yang bagaimana yang diajarkan Paulus? Pengetahuan yang diajarkan Paulus merupakan pengetahuan gnostik. Di dalam peradaban Yunani, Mesir, dan Romawi Kuno memang terdapat aliran misteri (école de mysterés) yang bertemu pada konteks suatu ilmu tertentu, gnosis, atau pengetahuan rahasia. Anggota dari aliran misteri ini diterima hanya setelah suatu periode kajian yang panjang dan berbagai upacara inisiasi. Di antara aneka aliran ini, yang dianggap paling awal adalah aliran “Osiris” yang didasarkan pada peristiwa seperti kelahiran, masa muda, pertarungan melawan kegelapan, kematian dan kebangkitan dari dewa ini. Tema-tema ini didramatisasi secara ritual di dalam berbagai upacara yang diselenggarakan oleh pendeta. Dengan cara ini berbagai ritual dan simbol yang ditampilkan jauh lebih efektif karena partisipasi aktual. Gnostikisme semacam ini diteruskan oleh Kristen dengan menganggap Yesus sebagai Putera Tuhan yang lahir, bertarung melawan kegelapan dan maut, dan mengalami kebangkitan, layaknya Horus putera Osiris, sang Kristus bangsa Mesir Kuno.

Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu, yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya. [Kolose 1:25-26]

Berdoa jugalah untuk kami, supaya Allah membuka pintu untuk pemberitaan kami, sehingga kami dapat berbicara tentang rahasia Kristus, yang karenanya aku dipenjarakan. [Kolose 4:3]

Bagaimanakah bentuk ajaran Paulus itu? Dalam suratnya kepada orang Korintus, Paulus berkata: “Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;” [1Korintus 15:3-4]

Kitab Suci di sini jelas bukan Kitab Suci yang telah umum diketahui orang Yahudi. Kitab Suci di sini adalah Kitab Suci yang menurut Paulus diberikan kepadanya, suatu kitab rahasia yang tersembunyi. Bukan kitab karangan Yesaya, bukan karangan para Nabi. Injil Paulus merupakan Injil yang belum diketahui manusia pada umumnya. Bukan Injil yang manusia lain ajarkan kepadanya karena manusia lain belum ada yang mengetahui Injil tersebut. Injil Paulus bukanlah Injil yang telah diajarkan kepada para murid Yesus.

Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia. Karena aku bukan menerimanya dari manusia, dan bukan manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh penyataan Yesus Kristus.(Galatia 1:11-12)

Paulus berkata, “Yaitu bagaimana rahasianya dinyatakan kepadaku dengan wahyu, seperti yang telah kutulis di atas dengan singkat. Apabila kamu membacanya, kamu dapat mengetahui dari padanya pengertianku akan rahasia Kristus, yang pada zaman angkatan-angkatan dahulu tidak diberitakan kepada anak-anak manusia, tetapi yang sekarang dinyatakan di dalam Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang kudus, yaitu bahwa orang-orang bukan Yahudi, karena Berita Injil, turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus. Dari Injil itu aku telah menjadi pelayannya menurut pemberian kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku sesuai dengan pengerjaan kuasa-Nya.” (Efesus 3:3-7)

Jelaslah bahwa Paulus memegang suatu Injil yang berisi rahasia Kristus (mystery of Christ). Dalam Injil yang dipegang Paulus ada terdapat perkataan, “bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, dikuburkan, dan dibangkitkan, pada hari yang ketiga”. Maka pahamlah kita bahwa Injil yang dipegang Paulus adalah Injil yang berbeda dengan Injil yang diturunkan kepada Yesus. Injil Paulus yang berisi pengajaran gnostik itu mungkin Kitab Suci dari Ordo Salib Mawar Mesir Kuno (AMORC). Suatu Injil gnostik yang menjelaskan tentang Horus Kristus yang lahir, tumbuh dewasa, mati, dan bangkit pada hari yang ketiga. Lalu Paulus menafsirkan bahwa Yesus adalah Kristus yang dimaksudkan oleh Kitab Suci atau Injil yang ia pegang itu.

Remember that Jesus Christ of the seed of David was raised from the dead according to my gospel (Ingatlah ini: Yesus Kristus, yang telah bangkit dari antara orang mati, yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud, itulah yang kuberitakan dalam Injilku.) [II Timotius 2:8]

Paulus berkata, “Injilku”. Jelaslah bahwa Injil Paulus adalah Injil yang berbeda dengan Injil yang dipegang para murid Yesus (Hawariyun). Injil Paulus penuh dengan ajaran gnostik Mesir Kuno

Kembali Kepada Islam

Islam adalah agama yang syumul (menyeluruh), dengan kata lain semua aturan dan hukum - hukum Islam cocok dengan semua manusia yang beragam dalam suku, adat istiadat, kepercayaan maupun agama buatan selain Islam (buatan manusia). Jadi, syariat Islam bisa di terapkan di negara mana saja tanpa terkecuali. Dan tidak ada alasan bagi setiap orang untuk menolak Syari'at Islam, walaupun ia komunis (tidak percaya adanya Tuhan) sekalipun.
Mengenai hal tersebut, telah di buktikan pada zama Rasulullah hingga zaman sahabat dan Khilafah. Pada zaman - zaman tersebut, sistem negara di atur berdasarkan hukum - hukum dan aturan Allah SWT. Faktanya, tidak ada satu orang non muslim pun yang teraniaya ataupun di rugikan dengan sistem (syari'at Islam) itu. Justru masyarakat muslim dan non muslim hidup berdampingan dengan rukun dan hidup sejahtera.
Coba kita liat keadaan bangsa kita (Indonesia) saat ini, negara yang katanya berpenduduk muslim terbesar dunia ini masaih takut untuk menerapkan syari'at Islam!. Alasan penolakan, karena bangsa indonesia adalah bangsa yang majemuk yang terdiri dari bermacam - macam suku, adat istiadat, kepercayaan dan agama. Padahal, jika kita melihat fakta sejarah zaman Rasulullah, sahabat dan Khilafah, alasan itu mentah - mentah tertolak!.
Tidak bisa kita pungkiri lahgi, carut marutnya keadaan negeri "Merah Putih" saat ini di karenakan kedurhakaan sebagian manusia yang tinggal di negeri tersebut terhadap hukum - hukum dan perintah Allah SWT. Baik itu dari hukum - hukum negara yang tidak sesuai dengan hukum Allah, maupun sistem politik, sosial ekonomi yang kesemuanya justru mengadopsi dari musuh - musuh Allah. Untuk, jika ingin negeri "Merah Putih" ini aman dan tentram, maka Negeri "Merah Putih" harus kembali kepada hukum - hukum dan aturan Allah yang kesemuanya itu bisa di rujuk melalua Alqur'an, hadist dan sunnah. Nah jadi intinya, jika ingin negeri "Merah Putih" ini menjadi negeri yang aman, stabil dan rakyatnya sejahtera, maka jalan satu - satunya ialah kembalilah kepada hukum Allah (SYARI'AT ISLAM). Remember, No choice!!!

Template by:
Free Blog Templates