(Oleh : Mitsu Iqra’)
Ngomong
- ngomong tentang sedekah biasanya yang terfikir dalam benak kita uang atau
materi lainnya. Padahal sedekah nggak harus dengan uang. Sedekah bias juga
dalam bentuk bantuan jasa dalam bentuk pertolongan kepada orang yang
membutuhkan.
“Barangsiapa
yang menginfaqkan kelebihan hartanya di jalan Allah SWT maka Allah akan
melipatgandakan dengan tujuh ratus (kali lipat). Dan barangsiapa yang berinfaq
untuk dirinya dan keluarganya, atau menjenguk orang sakit, atau menyingkirkan
duri, maka mendapatkan kebaikan dan kebaikan dengan sepuluh kali
lipatnya. Puasa itu tameng selama ia tidak merusaknya. Dan barangsiapa yang
Allah uji dengan satu ujian pada fisiknya, maka itu akan menjadi penggugur
(dosa-dosanya).”
(HR.
Ahmad)
Satu lagi persepsi yang harus diluruskan
tentang sedekah. Banyak orang
mengganggap bersedekah itu harus Ikhlas, padahal bersedekah itu nggak mesti
ikhlas. Mengapa demikian?. Berikut pendapat saya mengenai mengapa sedekah nggak
mesti Ikhlas :
1.
Ikhlas itu urusan hati, sedangkan perasaan hati itu nggak bias dibuat - buat.
Yang pasti, sedekah itu perintah Allah yang berarti wajib dilaksanakan.
“Hai orang-orang yang beriman,
nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan
sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu
memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu
sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya.
Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.”
(QS.
Al Baqarah [2]:267)
2.
Jika menunggu ikhlas dulu baru bersedekah, kapan kita akan memperbanyak sedekah
kita?. Jika berfikiran seperti ini maka yang muncul jadinya adalah prinsip biar sedekah sedikit yang penting ikhlas. Nah
jika sudah berprinsip seperti ini maka sedekah kita akan selalu sedikit.
3.
Nggak ikhlas pun, sedekah kita tetap bermanfaat untuk orang lain. Misalnya
seperti ini :
Ada
orang yang membutuhkan sedekah dalam bentuk uang. Anda merasa akan ikhlas jika
bersedekah Rp 5000 dan tidak ikhlas jika bersedekah 50.000. Dengan uang Rp
50.000 yang anda sedekahkan dengan tidak ikhlas itu orang yang anda beri
sedekah minimal bisa membeli sekardus mie instan. Sedangkan dengan uang Rp 5000
yang anda sedekahkan dengan ikhlas orang yang anda beri sedekah hanya bisa
membeli sebungkus mie instan. Sekarang saya mau tanya, bagi orang yang menerima
sedekah, lebih berdampak besar mana sedekah anda yang ikhlas (Rp 5000) atau
sedekah anda yang tidak ikhlas (Rp 50.000)?. Jawabnnya pasti lebih berdampak
sedekah yang tidak ikhlas.
Contoh
lain sedekah dalam bentuk jasa, ada orang yang membutuhkan bantuan anda untuk
menganggkat barang. Nah walaupun anda tidak ikhlas menolong orang tersebut,
sedekah jasa yang anda berikan itu tetap bermanfaat bagi orang yang meminta
pertolongan anda.
4.
Ikhlas itu bukan syarat untuk bersedekah, tetapi ikhlas itu syarat untuk
diterimanya sedekah oleh Allah. Maksudnya jika ingin sedekah yang kita berikan
tidak hanya bermanfaat untuk orang yang kita beri sedekah tetapi juga
bermanfaat untuk kita sebagai orang yang bersedekah (mendapat pahala) ya kita
harus ikhlas.
Nah, sudah jelaskan sekarang mengapa
sedekah itu nggak mesti ikhlas?. Jadi mulai sekarang ikhlas nggak ikhlas yuk
bersedekah….
“Perumpamaan (nafkah yang
dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah
serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir
seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki.
Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
(QS.
Al Baqarah [2]:261)
Wallahualam
Bishawab