Senin, 22 Oktober 2012

Sedekah Nggak Mesti Ikhlas



(Oleh : Mitsu Iqra’)

Ngomong - ngomong tentang sedekah biasanya yang terfikir dalam benak kita uang atau materi lainnya. Padahal sedekah nggak harus dengan uang. Sedekah bias juga dalam bentuk bantuan jasa dalam bentuk pertolongan kepada orang yang membutuhkan.

“Barangsiapa yang menginfaqkan kelebihan hartanya di jalan Allah SWT maka Allah akan melipatgandakan dengan tujuh ratus (kali lipat). Dan barangsiapa yang berinfaq untuk dirinya dan keluarganya, atau menjenguk orang sakit, atau menyingkirkan duri, maka mendapatkan kebaikan dan kebaikan dengan sepuluh kali  lipatnya. Puasa itu tameng selama ia tidak merusaknya. Dan barangsiapa yang Allah uji dengan satu ujian pada fisiknya, maka itu akan menjadi penggugur (dosa-dosanya).” 
(HR. Ahmad)
            Satu lagi persepsi yang harus diluruskan tentang sedekah.  Banyak orang mengganggap bersedekah itu harus Ikhlas, padahal bersedekah itu nggak mesti ikhlas. Mengapa demikian?. Berikut pendapat saya mengenai mengapa sedekah nggak mesti Ikhlas :

1. Ikhlas itu urusan hati, sedangkan perasaan hati itu nggak bias dibuat - buat. Yang pasti, sedekah itu perintah Allah yang berarti wajib dilaksanakan.
“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” 

(QS. Al Baqarah [2]:267)

2. Jika menunggu ikhlas dulu baru bersedekah, kapan kita akan memperbanyak sedekah kita?. Jika berfikiran seperti ini maka yang muncul jadinya adalah prinsip biar sedekah sedikit yang penting ikhlas. Nah jika sudah berprinsip seperti ini maka sedekah kita akan selalu sedikit.

3. Nggak ikhlas pun, sedekah kita tetap bermanfaat untuk orang lain. Misalnya seperti ini :
Ada orang yang membutuhkan sedekah dalam bentuk uang. Anda merasa akan ikhlas jika bersedekah Rp 5000 dan tidak ikhlas jika bersedekah 50.000. Dengan uang Rp 50.000 yang anda sedekahkan dengan tidak ikhlas itu orang yang anda beri sedekah minimal bisa membeli sekardus mie instan. Sedangkan dengan uang Rp 5000 yang anda sedekahkan dengan ikhlas orang yang anda beri sedekah hanya bisa membeli sebungkus mie instan. Sekarang saya mau tanya, bagi orang yang menerima sedekah, lebih berdampak besar mana sedekah anda yang ikhlas (Rp 5000) atau sedekah anda yang tidak ikhlas (Rp 50.000)?. Jawabnnya pasti lebih berdampak sedekah yang tidak ikhlas.
Contoh lain sedekah dalam bentuk jasa, ada orang yang membutuhkan bantuan anda untuk menganggkat barang. Nah walaupun anda tidak ikhlas menolong orang tersebut, sedekah jasa yang anda berikan itu tetap bermanfaat bagi orang yang meminta pertolongan anda.
4. Ikhlas itu bukan syarat untuk bersedekah, tetapi ikhlas itu syarat untuk diterimanya sedekah oleh Allah. Maksudnya jika ingin sedekah yang kita berikan tidak hanya bermanfaat untuk orang yang kita beri sedekah tetapi juga bermanfaat untuk kita sebagai orang yang bersedekah (mendapat pahala) ya kita harus ikhlas.
            Nah, sudah jelaskan sekarang mengapa sedekah itu nggak mesti ikhlas?. Jadi mulai sekarang ikhlas nggak ikhlas yuk bersedekah….

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” 
(QS. Al Baqarah [2]:261)

Wallahualam Bishawab

Template by:
Free Blog Templates