Kamis, 31 Desember 2009

DONGENG NEGERI GERILYA

-->
Oleh : Mitsu IQRA'
Syahdan,di salah satu universitas terkemuka Negeri Hero, yang bernama Universitas Gerilya ada dua harokah yang berlomba– lomba untuk berbuat kebaikan. Sebut saja namanya Harokah Merah dan Harokah Putih.
Harokah putih merupakan harokah yang lebih dulu memasuki universitas Gerilya. Sehingga, banyak orang-orang yang sudah bergabung di harokah putih. Sedangkan Harokah merah,baru memulai dakwahnya di kampus itu sejak 2 tahun yang lalu. Walaupun, pendatang baru, namun banyak yang tertarik dengan pemahaman dan metode gerakan dari Harokah Merah sehingga dalam waktu yang relative singkat, Harokah Merah sudah mempunyai kader dan simpatisan yang tersebar di 4 fakultas dari 9 fakultas yang ada di Universitas Gerilya. Ternyata, hal ini membuat membuat gerah Harokah Putih. Harokah Putih takut Harokah Merah akan menjadi saingan bagi Harokah putih untuk memperoleh kader – kader penerus konsep pemikiran dan pola gerakan mereka.
Di salah satu Fakultas Univeritas Gerilya, sebut saja namanya Fakultas Granat. Di Fakultas Granat sama sekali belum ada sartu orang pun kader Fakultas Granat. Namun ketika tahun ajaran baru, ada seorang mahasiswa baru yang ternyata merupakan kader dari Harokah Merah.
Para pejuang dakwah dari harokah putih yang berdomisili di Fakultas Granat merasa was was dengan kehadiran mahasiswa itu, meraka takut mahasiswa yang merupakan kader Harokah Merah tersebut akan menyebarkan konsep pemikiran dan pola gerakan Harokah nya ke pada mahasisiwa – mahasiswa di Fakultas Granat. Makannya, para pejuang dakwah dari Harokah Putih berusaha keras agar mahasiswa tersebut tidak bisa menyebarluaskan konsep gerakan dakwah nya. Segala cara pun dilakukan.
Tidak melibatkanyya dalam kepanitiaan
Sudah jadi kebiasaan Para pendakwah Harokah Putih di Fakultas Granat, mahasiswa yang sudah mengikuti acara yang merupakan tahap awal perekrutan mereka, sebut saja Welcome Pejuang , maka akan di follow up untuk menjadi panitia di acara – acara mereka. Maka ketika rapat pembentukan panitia dilakukan. Ketua panitiapun menyebutkan nama-nama mahasisiwa – mahasiswa yang telah mengikuti acara Welcome Pejuang yang akan dimasukan sebagai anggota bidang dalam kepanitiaan. Ketika nama Sun yang merupakan kader dari Harokah Merah di sebut, tiba – tiba salah seorang Prajurit dakwah Harokah Putih yang sudah cukup senior bertanya,
“Itu sun yang mana?.”
“Sun yang itu lho”, jawab ketua panitia.
“Oh,sun yang itu”. Nggak usah di masukin deh.
Jadi,dalam setiap kegiatan Harokah Putih, Sun selalu menjadi orang yang berusah dihindari.
Melihat fenomenah dakwah di kampus UG khususunya di Fakultas Udang tersebut maka saya dapat menyimpulkan bahwa.
Harokah Merah adalah Harokah yang juga bepedoman Alqur’an dan Sunnah, dengan kata lain Harokah merah bukan lah Harokah yang sesat. Maka apa kah kebenaran yang ingin disampaikan Harokah Merah tersebut harus dihalang – halangi?. Seharusnya Harokah Putih bisa menerima perbedaan konsep gerak diantara mereka. Harokah Putih juga harus menjadikan HAROKAH MERAH sebagai motivasi untuk berlomba-lomba mengajak masyarakat Fakultas Udang kea rah kebaikan, buakn malah menghalang-halangi dakwah mereka. Karna bisa jadi orang – orang yang tidak terekrut oleh Cara yang digunakan Harokah Putih bisa terekrut oleh Harokah merah.
Intinya dari awal harus diniatkan,bahwa dakwah yang di sampaikan adalah dakwah untuk mengajak ornag kejalan Allah (dakwah Illallah). Bukan untuk yang lain. Maka seharusnya Harokah Purih seharusnya mengganggap Harokah Merah sebagai Mitra, yang membantu Harokah Putih untuk menyadarkan orang2 yang tidak bsa mereka sadarkan dengan cara mereka,bukan saingan ataupun musuh!!!.

Template by:
Free Blog Templates