Selasa, 15 November 2011

Laki – Laki Yang Ku Kagumi


(Oleh : Mitsu IQRA’)

Siapakah laki-laki itu?, beliau adalah orang tua ku. Beliau terlahir bernama Andak Nurdjamudin, tapi orang-orang lebih mengenalnya dengan panggilan mang ujang. Beliau merupakan anak ke 6 dari 8 bersaudara dari pasangan Abbas (almarhum) dan Sarmi’ah (almarhum). Karena beliau orang Sunda tulen, aku (anaknya) memanggil beliau dengan panggilan ”Abah”. Kok bisa kagum dengan beliau?. Ya iyalah, karena Abah ku itu :


Suami Yang Penyabar

Abah ku merupakan seorang suami dari seorang istri yang bernama Lasmi. Abahku termasuk suami yang penyabar dalam menghadapi istrinya. Saat istrinya ngomel, Abah ku gak pernah balik ngomel apalagi membentak. Pokoknya, sabar deh.


ÙŠَا Ø£َÙŠُّÙ‡َا الَّØ°ِينَ آمَÙ†ُواْ اسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ ÙˆَالصَّلاَØ©ِ Ø¥ِÙ†َّ اللّÙ‡َ Ù…َعَ الصَّابِرِينَ

Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

(Al-Baqarah : 153)


Ayah Yang Adil

Abah ku mempunyai 5 Anak pertama bernama Wawan Kurniawan, anak kedua bernama Euis Kurnia Sih, lalu anak beliau yang keiga bernama Endah Kurniawati, Selanjutnya, anak beliau yang keempat bernama Dedi Kurniadi, dan anak kelima adalah Yosi Kurnia Miharja. Dalam mengasuh anak-anaknya beliau bertindak adil. Gak ada pilih-pilih kasih. Itu aku rasakan sendiri sebagi anak bungsu. Biasnya, anak bungsu paling di sayang, namun tidak dengan aku. Abahku membagi kasih sayang yang merata kepada anak-anaknya.


Dulu, sewaktu dirumahku belum ada Listrik (zaman baheula), kami biasa nonton Tv dirumah almarhum bang Rudy. Biasanya, saat akan pulang dari nonton TV itu, aku sudah tidur. Nah, dengan penuh kasih sayang Abahku iini menggendong aku dibelakangnya. Kadang, karena malas jalan, aku pura-pura tidur, biar pas pulang digendong sama beliau.


Saat Wanita yang Ku Kagumi tidak mendukung aku, Laki- Laki yang ku Kagumi itu mendukung aku. Ceritanya begini, saat aku selesai kuliah (Mei 2011), aku mengutarakan niatku untuk berwirausaha saja yaitu berternak Ayam dan Ikan. Mamak ku protes, wanita yang ku kagumi itu ingin aku mencari pekerjaan yang bagus punya penghasilan tetap. Gelar SE yang kusandang membuat mamak ku beranggapan bahwa aku gak layak berwirausaha tenak ayam dan ikan, sebab orang yang gak kuliahpun bisa melakukan itu. Namun Abahku berbeda, Laki-laki yang ku kagumi itu mendukung rencanaku. Bahkan dukungannya itu beliau wujudkan dengan membantu aku memperbaiki kolam untuk menyemai bibit ikan,subhanallah!.


“Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”


Mertua Yang Ramah

Abahku merupakan mertua dari 4 orang mantu yaitu, seorang wanita Melayu bernama Fitri (Istri Wawan), Seorang laki - laki Jawa bernama Larno (Suami Euis), seorang laki - laki Jawa Medan bernama Suharjo (Suami Endah), dan seorang wanita Minang bernama Reza (Suami Dedi) .


Abahku selalu bersikap ramah terhadap semua mantu nya. Walaupun kadang - kadang ada sikap sang mantu yang membuatnya jengkel, tapi beliau gak nunjukin rasa jengkelnya.


“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka akan menjauhkan diri dari sekelilingmu.”

(QS. Ali Imran: 159)


Kakek Yang Penyayang

Abah ku mempunyai 7 orang cucu, yaitu Citra dan Dinda (anak dari Wawan dan Fitri), Dandi Kurnia Eka Saputra, Yandi Febrianto dan Adzkia Khairunnisa (anak Euis dan Larno), Elvira Tirta Laras dan Alfadinata (anak dari Endah dan Harjo) serta Nauval Faeyza Khairan (anak dari Dedi dan Reza).


Terhadap cucu cucunya, kasih sayangnya merata. Setiap cucu nya maen ke rumah, Abah ku gak segan - segan bersikap kayak anak-anak utuk menggoda cucu – cucunya. Pernah Abah ku kerepotan saat maen kuda-kudaan dengan cucu-cucunya. Soalnya ucu-cucu Abah ku berebut naik kepunggung Abah ku. Weleh..,weleh.


"Sesungguhnya Allah menyayangi hamba-hamba-Nya yang ber"kasih sayang".

(HR. Bukhari)


Aparat Desa


Di Desa, Abah ku diamanahi sebagai RT I. Dan ditahun 2011 ini, merupakan priode kedua Abah ku menjabat sebagai RT. Sebagai RT, saat ada pembagian jatah raskin (beras untuk orang miskin) abahku selalu siap menyalurkannya. Walaupun harus menggotong beras dari kantor desa ketempat pembagian.


“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati (amanah) Allah dan RasulNya dan (janganlah) kamu mengkhianati amanah-amanah kamu, sedangkan kamu mengetahui (salahnya).”



(Al-Anfal : 27)


Da’i Yang Bermanfaat

Beliau merupakan da’i yang dengan ilmunya masyarakat desa merasa terbantu. Setiap ada acara kenduri acara Ulang tahun atu acara-acara lainnya yang membutuhkan tukang do’a, Abah ku lah yang di panggil. Begitu juga kalo ada masalah-masalah agama yang gak dimengerti, masyarakat desa akan bertanya kepada Abah ku. Selain itu, Abah ku juga aktif mengisi khutbah jum’at di Masjid, ceramah di Masjid dan Mushola, dan pengajian Ibu-ibu Wirid. Selain itu Abah ku juga pernah mengisi khutbah I’dul A’dha di Masjid.


"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyeru kepada yang ma'ruf dan mencegah yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung."

(QS. Ali Imran : 104)


Pengurus Mushola

Abahku merupakan pengurus Mushola Al-Falah Desa Lambang Sari II Kecamatan Lirik Kabupaten Indragiri Hulu – Riau (lengakp ni ye!). Sejak Mushola Al-Falah didirikan (1992). Abah ku sudah menjadi pengurusnya, beliau diamanahi sebagai ketua. Hingga kini, atas kepercayaan masyarakat Abah ku masih menjadi pengurus Mushola. Sejak Mushola berdiri sampai sekarang (2011), hanya tahun 2000 amanah pengurus Mushola diserahkan kepada orang lain.


”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanah-amanah yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.”

(Al-Anfal : 27)


Petani Juga Lho

Kalo kawan-kawan maen ke rumah Abah ku, kalian pasti akan lihat berbagai macam tanaman disana. Ada Coklat, Jeruk, Durian, Alpukat, Rambutan, Nangka, Cempedak, Melinjo, Kelapa, pisang, jambu klutuk (biji), jambu air, pelem (manga), pinang, kelapa sawit dan karet. Abah ku juga pernah menanam sayur-mayur (palawija) seperti ; kacang pancang, timun, terung, tomat, kecipir, gambas, jagung dan pare], umbi-umbian seperti ; ubi kayu,ubi jalar, keladi (talas) dan ganyong], serta cabe merah dan cabi rawit dalam jumlah besar.


“Dan dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan Maka kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.”


Bisa Nukang

Yang aku maksud disini adalah tukang bangunan. Walupun hasilnya gak sebagus tukang asli tapi lumayanlah. Hal ini beliau buktikan dengan membuat kandang kambing, ayam, sapi, gudang dan dapur. Oh iya, selain itu Abahku juga bisa nyemen lho, tu tangga beton di samping rumah buatan Abah ku.

Waktu Abah ku sakit terkena Egrek dan harus dijait keningnya (Akhir September 2011), banyak tetangga dan jama’ah Mushola yang datang untuk menjenguk. Akibatnya, susu, gula, roti, kerupuk dan mie instant pun menumpuk di rumah.

Yah, itulah yang membuatku kagum dengan Abahku. Serba bisa. Dan yang pasti beliau seorang pekerja keras. Semoga Abah ku termasuk salah - seorang yang dimasukan kedalam Syurga oleh Allah Subhana Wata’ala. Amin Ya Rabb.


Wallahualam Bishawab

Template by:
Free Blog Templates