Kamis, 01 April 2010

WANITA YANG KU KAGUMI

Oleh : Mitsu IQRA'

(Di tulis 30 Maret 2010)

Malam itu, aku SMS an dengan sahabatku di Palembang, Sebut saja namanya Rima, Mahasiswi Fakultas Peternakan Universitas Sriwijaya (UNSRI). Aku bertemu dengan dia saat mengikuti Kemah Bakti Racana Nasional III (KEMBARANAS III) di Provinsi Lampung, yang dilaksanakan pada tanggal 11 sampai dengan 18 Oktober 2010. Universitas Negeri Lampung (UNILA) di Percaya untuk menjadi Tuan Rumah KEMBARANAS III ini. Amanah untuk menjadi Tuan Rumah KEMBARANAS III ini UNILA dapatkan pada saat KEMBARANAS II di Jawa Timur.

Waktu itu Rima SMS (dalam bahasa Palembang Indralaya) seperti ini :

“K’ Yos pasti ado wanita yang di kagumi kan?.”

“Iyo ado. Kk kagum samo dio karna dio begitu sabar ngurusin kk, walupun kk bandel dio dak pernah ngeluh.

Di kesempatan lain masih dengan tema yang sama (wanita yang di kagumi), aku berkata seperti ini melalui SMS :

“Cintanyo murni dan tulus, tanpa pamrih.”

Dan tadi malam (29/03/2010) aku juga SMS an dengan Rima, masih dengan tema yang sama :

“Kk kangen samo dio, nak balek katek sen.”

“Kalo balek kk pasti minta masakin makanan kesukaan kk samo dio. Masakannyo DAHSYAT, dak ado banding nyo !.”

Yang aku tangkap, Rima mengira wanita yang ku ceritakan selama ini adalah orang yang kucintai (pacar). Padahal aku nggak punya pacar. Bukan nya nggak mau pacaran, tapi menunggu sampai Allah memberikan ku seorang pacar yang punya satu visi dengan aku. Seorang pacar yang aku kenal lewat ta’aruf, aku “tembak” dia melalui khitbah, dan aku dapatkan dia sebagai pacar melalui pernikahan. Setelah menikah baru berpacaran, pasti indah..

Maaf, tapi bukan PACARAN yang ingin aku bahas dalam tulisan kali ini. Mengenai pacaran, Insya Allah akan aku bahas di tulisan berikutnya.

Kembali ke topik awal, WANITA YANG KU KAGUMI. Siapakah wanita yang ku kagumi dan dengan bangga aku ceritakan dengan teman ku itu?. Wanita itu adalah IBU ku. Wanita, yang selalu memberikan hal terbaik untuk ku.

Sikap Bandel, Ucapan & sikap kasar yang ku persembahkan padanya tidak membuat nya mencampakkan aku. Dia tetap sabar dan tidak menaruh dendam padaku. Bahkan sikap bandel, ucapan dan sikap kasar ku itu tidak pernah mengurangi kasih sayang nya padaku!.

Apa yang ku minta, selalu berusaha dipenuhinya. Tidak peduli seberapa deras keringat yang dikeluarkannya untuk mendapatkan uang. Semua itu demi memenuhi permintaanku. Saat itu aku minta dibelikan sebuah notebook dengan alasan untuk menyelesaikan skripsi, diapun memenuhi permintaan ku itu. Ibu memberiku uang dari hasil penjualan karet yang teleh dikumpulkannya berbulan-bulan dengan menderes getah (pohon karet) tiap pagi!.

Yang lebih membuat ku ingin meneteskan air mata, ketika mengingatnya adalah dukungan dan kepercayaanya padaku sangat penuh. Saat itu Abah (panggilan ayah dalam bahasa Sunda) ku bilang :

“Tahun ni kuliah selesaikan?.”

“Belum bisa Bah, mungkin 2011 selesainya” jawabku.

Mendengar itu Abah ku melaporkannya pada Ibu ku.

“Las, masak kata Yosi satu taun lagi selesai kuliahnya?!.”

Namun apa jawaban Ibu ku?

“Biar ajalah, orang dia masih mau belajar kok..

Masya Allah, sungguh tak ku sangka, Ibu membelaku!. Belum lagi pengorbananya dalam mengandung, melahirkan, mengurusi dan mendidik aku, semuanya FREE..!!!. Tanpa di pungut biaya. Lantas setelah semua apa-apa yang dilakukannya untukku itu aku masih saja membuatnya kecewa!.

Ibu, maafkan anakmu ini…

Ya Allah, berikanlah kesempatan kepadaku untuk bisa berbakti kepada WANITA YANG KU KAGUMI itu.. (Amin)


Template by:
Free Blog Templates